Jumat, 14 Februari 2014

Makalah Kewirausahaan



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis.
Para wirausahawan di Indonesia semakin mengembangkan inovasi-inovasi dari perusahaannya agar mampu bersaing di dunia ekspor global. Para wirausahawan juga banyak yang menciptakan produk-produk baru yang kreatif. Dalam berwirausaha, seorang wirausaha juga harus memiliki strategi- strategi yang jitu karena keuntungan dan kerugian sebagai faktor keberhasilan dalam berwirausaha.
Seorang wirausaha di tuntut berprestasi tinggi, maka perlu bekerja sama dengan para professional dan bermitra kepada para ahli trutama dalam memecahkan masalah yang menantang.dalam setiap langkah harus memikirkan  pandangan jangka panjang bisnisnya, dan menentukan visi dan misi bisnisnya sendiri. Seorang wirausaha yang berhasil harus berani mengambil resiko, memiliki rasa percaya diri yang tinggi menghidari ikatan emosi, memiliki tingkat cadangan energi yang tinggi.
Di dalam makalah ini, kami akan menjelaskan tentang inti dan hakekat wirausaha, kewirausahaan dilihan dari berbagai sudut pandang, ciri- ciri umum kewirausahaan, dan juga faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan berwirausaha.
B.  Rumusan Masalah
1.    Apakah inti dan hakikat dari kerirausahaan?
2.    Bagaimanakah makna kewirausahaan dilihat dari sudut pandang dan konteks?
3.    Apakah ciri – ciri yang harus dimiliki seorang wirausaha?
4.    Apakah faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan berwirausaha?

C.  Tujuan
1.    Mengetahui inti dan hakekat dari kewirausahaan
2.    Mengetahui pandangan kewirausahaan dari berbagai sudut pandang
3.    Mengetahui ciri – ciri umum kewirausahaan
4.    Mengetahui faktor penyebab keuntungan dan kerugian dalam berwirausaha
D.  Manfaat
1.      Untuk memberitahukan kepada para wirausahawan muda agar mengetahui cara – cara dalam berwirausaha.
2.      Untuk memotivasi mahasiswa agar dapat mengembangkan wirausaha sejak dini dengan mengetahui makna dan syarat dalam berwirausaha.
3.      Untuk memotivasi para generasi muda agar meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam berwirausaha agar dapat meningkatkan pendapatan dalam negeri.


















BAB II
PEMBAHASAN

A.  Inti dan Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Banyak orang, baik itu pengusaha atau bukan pengusaha meraih kesuksesan karena memiliki kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Proses kreatif dan inovatif tersebut biasanya diawali dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari sebelumnya. Sementara itu, dalam organisasi perusahaan, proses kreatif dan inovatif dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan untuk meraih pangsa pasar. Baik ide, pemikiran, maupun tindakan kreatif adalah upaya untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda merupakan nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang. Dengan demikian, yang dimaksud dengan kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam rangka untuk menciptakan nilai tambah di pasar melalui suatu proses pengelolaan dengan cara-cara baru dan berbeda, seperti:
1.    pengembangan teknologi
2.    penemuan pengetahuan ilmiah
3.    perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4.    menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih efisien.
B.  Kewirausahaan Dilihat dari Berbagai Sudut Pandang dan Konteks
1.    Pandangan ahli ekonomi
Menurut ahli ekonomi, wirausaha adalah orang yang mengombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. Wirausaha juga merupakan orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi, dan perbaikan produksi lainnya. Dengan demikian, wirausaha merupakan seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal, dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang dan jasa.
2.    Pandangan ahli manajemen
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru. Wirausaha merupakan seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur internal yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan, semangat. Dan kemampuan memanfaatkan peluang usaha.
3.    Pandangan pelaku bisnis
Dalam konteks bisnis, menurut Sri Edi Swasono (Suryana, 2006: 16), wirausaha  adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah  pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.
4.    Pandangan psikolog
Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
5.    Pandangan pemodal
Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
C.  Ciri-Ciri Umum Kewirausahaan
1.    Memiliki motif berprestasi tinggi
Seorang wirausaha selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukannya merupakan usaha optimal untuk menghasilkan nilai maksimal. Artinya adalah seorang wirausaha melakukan sesuatu hal yang tidak asal-asalan, walaupun hal itu dapat dilakukan oleh orang lain.
  Dorongan untuk selalu berprestasi tinggi harus ada dalam diri seorang wirausaha, karena dapat membentuk mental yang ada pada diri mereka untuk selalu lebih unggul dan mengerjakan sesuatu melebihi standar yang ada. Contoh indikator memiliki motif berprestasi tinggi dalam kehidupan sehari-hari dapat tercermin pada :
a.    Mahasiswa yang tekun belajar untuk mendapatkan IPK tertinggi.
b.    Tenaga penjual yang bekerja keras dengan menetapkan berbagai strategi agar jumlah penjualannya melebihi penjual rekan sekerja lainnya.
c.    Pengusaha yang selalu menang dalam persaingan karena kreatif menciptakan produk baru yang berbeda dari waktu ke waktu.
2.    Memiliki perspektif ke depan
Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan. Setiap saat mencapai target, sasaaran, atau impian, maka segeralah membuat impian-impian baru yang memicu serta memberi semangat dan antusiasme kepada kita untuk mencapainya.
Arah pandangan seorang wirausaha juga harus berorientasi ke masa depan. Perspektif seorang wirausaha akan dapat membuktikan apakah ia berhasil atau tidak. Indikatornya dapat dilihat dari contoh berikut:
a.    Sony Sugema, tokoh wirausaha yang sukses melalui lembaga bimbingan belajar, mampu menangkap berbagai peluang di masa depan dengan menerapkan motto “ The Fastest Solution “ yang sebelumnya tidak langsung dipercaya, ternyata setelah dicoba menjadi populer di mana -mana.
b.    Akio Morita, pendiri dan pemilik Sony Corp. menciptakan “walkman” dari hasil perspektifnya terhadap masa depan, yaitu impiannya untuk menciptakan sebuah tape recorder yang dilengkapi dengan headphones dan berbentuk kecil sehingga mudah dibawa ke mana saja.
c.    Bill Gates adalah salah satu orang pertama yang mempunyai konsep tentang masa depan komputer yang akan ada di mana-mana baik di rumah ataupun di kantor, dan bahwa suatu hari buku dan kertas tidak akan lagi digunakan.
3.    Memiliki kreativitas tinggi
Seorang wirausaha umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih. Hal-hal yang belum terpikirkan oleh orang lain sudah terpikirkan olehnya dan wirausaha mampu membuat hasil inovasinya tersebut menjadi “permintaan”, contohnya :
a.    Pengemasan air minum steril ke dalam botol sehingga air bisa di minum langsung tanpa di masak.
b.    Beberapa tahun silam, dalam Ripley’s Believe It or Not muncul pernyataan :
1)   Selembar lempengan baja harganya 5 dolar
2)   Jika baja ini dibuat sepatu kuda, harganya meningkat menjadi 10 dolar
3)   Jika baja ini dibuat jarum jahit, harganya meningkat menjadi 3285 dolar
4)   Dan jika dibuat arloji, nilainya akan meningkat menjadi 250.000 dolar.
Perbedaan harga 5 dolar dan 250.000 dolar terletak pada kreativitas. Jadi, kreativitas berarti hadirnya suatu gagasan baru. Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif (Carol Kinsey Coman. 1991: 2).
4.    Memiliki sifat inovasi tinggi
Seorang wirausaha harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnisnya. Impian harus ditunjang oleh inovasi yang tiada henti sehingga bangunan hidup dan bisnis menjadi kukuh dalam situasi apapun. Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki. Contoh perilaku inovasi tinggi di antaranya adalah stasiun televisi berlomba-lomba menciptakan program acara baru untuk menarik penonton guna mendapat dukungan dari para sponsor.
5.    Memiliki komitmen terhadap pekerjaan
Menurut Sony Sugema, terdapat tiga hal yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yang sukses, yaitu mimpi, kerja keras dan ilmu.
Ilmu disertai kerja keras namun tanpa impian bagaikan perahu yang berlayar tanpa tujuan. Impian disertai ilmu namun tanpa kerja kerasseperti seorang pertapa. Impian disertai kerja keras, tanpa ilmu, ibarat berlayar tanpa nahkoda, tidak jelas ke mana arah yang akan dituju. Sering kali orang berhenti diantara dua hal, yaitu sukses dan kegagalan. Seorang wirausaha harus menancapkan komitmen yang kuat terhadap pekerjaannya.
6.    Memiliki tanggung jawab
Ide dan perilaku seorang wirausaha tidak terlepas dari tanggung jawab. Oleh karena itu komitmen sangat diperlukan dalam pekerjaan sehingga mampu melahirkan tanggung jawab. Indikator orang yang bertanggung jawab adalah berdisiplin, penuh komitmen, bersungguh- sungguh, jujur, berdedikasi tinggi, dan konsisten.
7.    Memiliki Kemandirian atau Ketidaktergantungan terhadap Orang Lain
Orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan orang lain namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya.
Untuk menjadi seorang wirausaha mandiri, harus memiliki berbagai modal. Ada tiga jenis modal utama, yaitu :
a.    Sumber daya internal calon wirausaha, misalnya kepandaian, keterampilan, kemampuan menganalisis dan menghitung resiko, serta keberanian atau visi yang jauh ke depan.
b.    Sumber daya eksternal, misalnya uang yang cukup untuk membiayai modal usaha dan modal kerja, jaringan sosial serta jalur permintaan/ penawaran.
c.    Faktor X, misalnya kesempatan dan keberuntungan.
8.    Memiliki keberanian menghadapi resiko
Seorang wirausaha harus berani menghadapi resiko. Semakin besar resiko yang dihadapi, maka semakin besar juga kesempatan untuk meraih keuntungan. Berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan sebelumnya merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang akan diambil.
9.    Selalu mencari peluang
Seorang wirausaha mampu melihat sesuatu dalam perspektif atau dimensi yang berlainan pada satu waktu. Semakin tinggi kemampuan seorang wirausaha dalam mengerjakan berbagai tugas sekaligus, maka semakin besar pula kemungkinan mengolah peluang dan kesempatan untuk maju, bertumbuh dan berkembang. Contohnya adalah Sony Sugema membangun Q College pada saat belum ada satu lembagapun yang menyelengarakan kursus e-commerce dan cara membuat Web. Ternyata kursus ini merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan.
10.     Memiliki jiwa kepemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan dan semangat untuk mengembangkan orang-orang yang disekelilingnya. Seorang pemimpin yang baik tidak diukur dari berapa banyak pengikut atau pengawalnya, tetapi dari kualitas orang-orang yang mengikutinya serta berapa banyak pemimpin baru disekililingnya.
Jiwa kepemimpinan sebagai faktor penting untuk dapat memengaruhi kinerja orang lain, memberikan sinergi yang kuat demi tercapainya suatu tujuan.
11.     Memiliki Kemampuan Manajerial
Kemampuan manajerial seseorang dapat dilihat dari tiga kemampuan, yaitu kemampuan teknik, kemampuan pribadi/ personal, dan kemampuan emosional. Seorang wirausaha yang cerdas harus mampu menggunakan tenaga dan waktu orang lain untuk mencapai impiannya.
12.     Memiliki Kemampuan Personal
Semua orang yang berkeinginan untuk menjadi seorang wirausaha harus memperkaya diri dengan  berbagai keterampilan personal. Hal ini dapat kita lihat indikatornya dalam kehidupan sehari-hari, seperti :
a.    Seorang pemilik toko roti dan kue harus memiliki kemampuan personal membuat kue dengan berbagai macam resep.
b.    Seorang pemilik bengkel harus memiliki keterampilan reparasi kendaraan bermotor.
c.    Seorang koreografer setidaknya harus menguasai beberapa tarian dari berbagai bidang yang berbeda.
D.  Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha
1.    Faktor penyebab keberhasilan berwirausaha
a.    Kemampuan dan kemauan
Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses. Contohnya, seorang pemilik kios yang memiliki kemauan untuk berjualan kebutuhan sehari-hari, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkannya, maka kios yang dimilikinya tidak pernah berubah dan berkembang. Sebaliknya, seseorang yang memiliki kemampuan, baik ilmu maupun keahlian berdagang tetapi tidak memiliki kemauan dan malah malas, tidak akan pernah berdagang.
b.    Tekad yang kuat dan kerja keras
Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.
c.    Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan.
2.    Faktor Penyebab Kegagalan Berwirausaha
a.    Tidak kompeten dalam hal manajerial
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha meruapakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
b.    Kurang berpengalaman
Kurang berpengalaman, baik dalan kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha, mengoordinasikan, mengelola sumber daya manusia, dan mengintegrasikan operasi perusahaan.
c.    Kurang dapat mengendalikan keuangan
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam pemeliharaan aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
d.   Gagal dalam perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
e.    Lokasi yang kurang memadai
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
f.     Kurangnya pengawasan peralatan
Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurangnya pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan peralatan (fasilitas) perusahaan secara tidak efisien dan tidak efektif.
g.    Sikap yang kurang bersungguh-sungguh dalam berusaha
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan terjadinya gagal menjadi lebih besar.
h.    Ketidakmampuan dalam melakukan peraliahn/ transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.





BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses, dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko. Ciri-ciri umum kewirausahaan dapat dilihat dari watak dan perilakunya yaitu memiliki motif berprestasi tinggi, memiliki perspektif kedepan, memiliki kreativitas tinggi, memiliki sifat inovasi tinggi, memiliki komitmen terhadap pekerjaan, memiliki tanggung jawab, memiliki kemandirian, berani mengambil resiko, selalu mencari peluang, berjiwa kepemimpinan, memiliki kemampuan manajerial, dan memliki kemampuan personal. Keberhasilan berwirausaha ditentukan oleh beberapa faktor yaitu kemampuan dan kemauan, tekad yang kuat dan kerja keras serta kesempatan dan peluang. Sedangkan faktor kegagalan dalam berwirausaha yaitu kurang kompeten dalam hal manajerial, kurang pengalaman, kurang dapat mengendalikan keuangan,gagal dalam perencanaan, lokasi yang kurang strategis, kurangnya pengawasan peralatan, sikap yang kurang bersungguh-sungguh dalam berusaha dan ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/ transisi kewirausahaan.
B.  Saran
Untuk menghadapi berbagai tantangan global diperlukan sumber daya berkualitas yang dapat menciptakan berbagai keunggulan, baik keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif, diantaranya melalui proses kreatif dan inovatif berwirausaha. Sehingga sebagai seorang guru, sudah sepatutnya dapat memfasilitasi peserta didik untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar