A. Pengertian
Skripsi adalah karya tulis ilmiah
resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1). Skripsi
merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian yang berhubungan
dengan suatu masalah yang dipilih untuk dipecahkan. Skripsi dipertahankan dalam
suatu sidang ujian.
B. Karakteristik
1. Skripsi PGSD mempunyai
karakteristik bidang pendidikan dasar (SD), terarah pada eksplorasi
permasalahan atau pemecahan masalah pendidikan dan pengajaran pada tingkat
pendidikan dasar (SD).
2. Ditulis atas dasar hasil
pengamatan dan observasi lapangan dan/atau penelaahan pustaka.
3. Ditulis dalam bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
4. Skripsi berbobot 4-6 sks.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup skripsi difokuskan pada
bidang kajian ke-SD-an atau program studi PGSD, baik bidang pendidikan maupun
non-kependidikan. Adapun ruang lingkup skripsi
PGSD mencakup pengujian dan pengembangan teori kependidikan maupun
aplikasi teori dan pemecahan masalah pendidikan dasar (SD).
D. Persyaratan
Mahasiswa S1 yang berhak menulis
skripsi adalah mereka yang memenuhi persyaratan berikut ini:
- Telah lulus minimal sebanyak 105 sks dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,50.
- Telah lulus mata kuliah Penelitian Pendidikan dengan nilai minimal C
Waktu untuk bimbingan skripsi paling
lama 6 (enam) bulan. Perpanjangan waktu bimbingan paling lama 1x6 bulan atas
usul pembimbing pertama. Tebal skripsi sekitar 50-100 halaman (tidak termasuk
lampiran).
E. Pembimbingan
1. Prosedur Pembimbingan
Penyelesaian skripsi melalui tahap persiapan,
pelaksanaan, dan ujian.
a.
Tahap Persiapan
1)
Mahasiswa diwajibkan menyusun
usulan (proposal) rancangan penulisan skripsi yang memuat:
a)
Judul skripsi
b)
Latar belakang masalah
c)
Identifikasi masalah termasuk
pertanyaan penelitian
d)
Variabel penelitian
e)
Tujuan penelitian
f)
Kegunaan penelitian
g)
Definisi operasional
h)
Asumsi dan hipotesis (bila ada
hipotesis)
i)
Ringkasan tinjauan teoritis
(dari buku, jurnal, internet, dan laporan penelitian yang relevan)
j)
Metodologi mencakup desain
penelitian, sample atau subyek, instrument, dan teknik analisis
k)
Sistematika penulisan
l)
Agenda kegiatan
m)
Daftar Pustaka
2)
Bagi mahasiswa yang akan
mengajukan penelitian tindakan kelas (PTK), usulan (proposal) rancangan
penulisan skripsi memuat:
Judul Penelitian : ………………………………………..
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Perumusan
Hipotesis Tindakan
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
II. KAJIAN
PUSTAKA
A.
Deskripsi Teori
B.
Hasil Penelitian Yang Relevan
III. METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Setting Penelitian
B.
Subyek Penelitian
C.
Instrumen Penelitian
D.
Teknik dan Alat Pengumpulan
Data
E.
Analisis Data
F.
Prosedur Penelitian
G.
Jadwal Penelitian
H.
Daftar Pustaka
Pada tahap persiapan, mahasiswa dianjurkan
untuk melakukan konsultasi atau diskusi dengan dosen yang memiliki keahlian
dalam bidang kajian yang diteliti. Tujuannya adalah untuk memantapkan topik,
permasalahan, serta metodologi penelitian yang direncanakan.
Pada tahap menyusun usulan penulisan
skripsi, mahasiswa dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dosen-dosen yang dapat
membantunya mempertajam rumusan masalah hingga menjadi rancangan yang lengkap.
3)
Mengajukan rancangan tersebut
untuk mendapatkan pengesahan dari Dewan Pembimbing Skripsi di Program Studi
PGSD.
4)
Mendapatkan persetujuan
pembimbingan dengan dikeluarkannya SK Dekan FKIP UMP tentang pembimbing. (Blangko usulan judul dan Dewan Pembimbing
terlampir).
b. Tahap
Pelaksanaan Penelitian dan Bimbingan
Setelah Surat Keputusan pengangkatan
pembimbing dikeluarkan maka mahasiswa yang bersangkutan mulai bekerja di bawah bimbingan
pembimbing yang telah ditunjuk. Apabila seorang mahasiswa berkeberatan atas
seorang pembimbing, yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan penggantian
pembimbing kepada Ketua Program Studi.
Berdasarkan kesepakatan antara
pembimbing dengan mahasiswa yang dibimbingnya, kegiatan penelitian dilaksanakan
selama proses penelitian yang kemudian dilanjutkan dengan proses penulisan.
Konsultasi mahasiswa kepada pembimbing harus dilakukan secara teratur sesuai dengan
perjanjian.
Setiap hasil penelitian dan penulisan
diajukan pada pertemuan antara kedua pembimbing dengan mahasiswa yang
dibimbing. Proses bimbingan ini terekam dalam kartu bimbingan.
c. Tahap
Penyelesaian Akhir
Berdasarkan penilaian pembimbing
bahwa penulisan sudah memenuhi persyaratan suatu skripsi, maka ujian untuk yang
bersangkutan dapat dilaksanakan (sesuai dengan kalender akademik).
2. Persyaratan
Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing skripsi ditetapkan sebagai berikut:
a.
Pembimbing penulisan skripsi
sebanyak dua orang terdiri atas Pembimbing I dan Pembimbing II.
b.
Pembimbing I serendah-rendahnya
berpangkat Asisten Ahli dan bergelar Magister/Master sesuai dengan bidang
keahliannya.
c.
Pembimbing II
serendah-rendahnya bergelar Magister/Master sesuai dengan bidang keahliannya.
d.
Pembimbing skripsi telah
memiliki pengalaman menulis skripsi atau pengalaman menulis karya ilmiah yang
setara dengan skripsi.
e.
Pembimbing skripsi memiliki
keahlian yang relevan dengan masalah/topik skripsi yang ditulis oleh mahasiswa
yang dibimbingnya.
3. Tugas
Pembimbing
a. Pembimbing I bertugas:
1)
Memberikan arahan tentang
rumusan akhir usul penelitian, sistematika dan materi skripsi.
2)
Menelaah dan memberikan
rekomendasi tentang prosedur pengumpulan data yang akan digunakan.
3)
Memberikan persetujuan akhir
terhadap naskah skripsi yang akan diajukan ke sidang ujian.
b. Pembimbing II bertugas:
1)
Membantu pembimbing pertama
dalam menelaah dan memperkaya usulan penelitian.
2)
Memberikan pertimbangan,
tanggapan, dan saran mengenai prosedur yang digunakan serta sistematikanya.
3)
Memberikan persetujuan terhadap
naskah akhir untuk diajukan ke sidang ujian setelah skripsi disetujui oleh
pembimbing pertama.
F. Sistematika
Walaupun tidak ada satu ketentuan
yang dipandang terbaik tentang sistematika penulisan skripsi, pada bagian ini
dikemukakan sistematika yang dapat digunakan sebagai pedoman oleh para
mahasiswa PGSD FKIP UMP.
Bab-bab yang tercantum dalam
sistematika hendaknya tidak dianggap sebagai satu-satunya pilihan. Apa yang
dikemukakan tersebut adalah jumlah bab minimal. Artinya, jumlah bab dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan; misalnya hasil-hasil penelitian
dikemukakan berdasarkan subtopik yang diteliti, sehingga menjadi lebih dari
satu bab.
Sistematika tersebut ialah sebagai berikut;
JUDUL, disertai pernyataan mengenai maksud penulisan
skripsi.
Nama dan kedudukan Tim Pembimbing
PERNYATAAN tentang keaslian karya ilmiah
KATA PENGANTAR
ABSTRAK (tidak lebih dari 1 halaman)
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (bila ada)
DAFTAR GAMBAR (bila ada)
DAFTAR LAMPIRAN (bila ada)
BAB I.
PENDAHULUAN
BAB II. KAJIAN PUSTAKA/KERANGKA TEORITIS
BAB III. METODE PENELITIAN
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI/REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Apabila pendekatan kualitatif digunakan dalam
penelitian untuk skripsi, maka sistematika tersebut hendaknya disesuaikan
dengan pendekatan kualitatif.
Adapun penjelasan sistematika adalah sebagai berikut:
1.
Judul dan Pernyataan Maksud Penulisan
Judul skripsi dirumuskan dalam satu kalimat
yang ringkas, komunikatif, dan alternatif. Judul harus mencerminkan dan
konsisten dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subyek penelitian
dan metode penelitian. Walaupun judul sudah harus dibuat sejak proposal
penelitian dibuat, namun pada akhirnya judul dapat saja berubah sesuai dengan
kesepakatan antara mahasiswa dengan para pembimbing yang bersangkutan
berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dan diolah.
Maksud penulisan skripsi dirumuskan
secara ringkas, yakni untuk memenuhi salah satu syarat menempuh pendidikan sarjana
(S1). Pernyataan mengenai maksud ini ditulis baik dalam sampul luar maupun
sampul dalam.
2. Tim Pembimbing
Kedudukan Tim Pembimbing ini
ditempatkan dalam halaman khusus dengan kedudukan sebagai Pembimbing I dan Pembimbing
II. Nama
Tim Pembimbing harus ditulis lengkap dan benar. Begitu juga gelar
akademik maupun gelar-gelar
lainnya. Agar tidak terjadi kekeliruan maka mahasiswa yang bersangkutan harus
mengadakan konsultasi khusus dengan Program
Studi tentang hal ini.
3. Pernyataan
tentang Keaslian Karya Tulis
Pernyataan ini menegaskan bahwa karya
tulis (Skripsi) adalah benar-benar karya mahasiswa yang bersangkutan, dan bukan
jiplakan (lihat lampiran).
4. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi uraian yang mengantar
para pembaca skripsi kepada permasalahan yang diteliti. Dalam kata pengantar
dapat pula dikemukakan ucapan terima kasih dan apresiasi mahasiswa kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiahnya.
Ucapan terima kasih disampaikan secara singkat, dan sebaiknya tidak merupakan
bagian terpisah.
5. Abstrak
Abstrak merupakan uraian singkat tetapi lengkap yang dimulai
dengan judul, permasalahan, pendekatan terhadap masalah, landasan teoritik yang
digunakan, hasil temuan dan rekomendasi. Abstrak ini cukup 1(satu) halaman,
diketik satu spasi.
6. Daftar Isi
Daftar isi merupakan penyajian
sistematika isi secara lebih rinci dari skripsi. Daftar isi berfungsi untuk
mempermudah para pembaca mencari judul atau sub-judul isi yang dibacanya. Oleh
karena itu, judul dan sub-judul yang ditulis dalam daftar isi harus langsung
ditunjukkan nomor halamannya.
Nomor-nomor untuk halaman awal
sebelum BAB I digunakan angka Romawi kecil (misalnya i, ii, iii, iv, dst),
sedangkan dari halaman pertama BAB I sampai dengan halaman terakhir dari karya
tulis ilmiah digunakan angka Arab (1, 2, 3, dst).
7. Daftar Tabel
Pada dasarnya, fungsi daftar tabel
ini sama dengan daftar isi, yakni menyajikan tabel secara berurutan mulai dari
tabel pertama sampai dengan tabel terakhir yang ada dalam skripsi. Secara
berurutan daftar tabel ini menyatakan nomor urut
tabel (dengan dua angka Arab) yang masing-masing menyatakan nomor urut tabel dan nomor urut bab di dalam skripsi.
Contoh: Tabel 2.3., artinya tabel
nomor 3 yang ditulis pada Bab II. Setiap nomor urut tabel pada daftar tabel diberi nomor
halaman yang menunjukkan pada halaman mana tabel itu terletak. Judul tabel pada
daftar tabel ditulis dengan HURUF BESAR untuk setiap huruf awal dari setiap
kata, begitu juga di dalam naskah.
8. Daftar
Lampiran
Daftar lampiran ini mempunyai fungsi
yang sama dengan daftar-daftar yang lain yakni menyajikan lampiran secara
berurutan. Dalam daftar lampiran disajikan Nomor Urut Lampiran (dengan satu
angka Arab), Nama Lampiran, dan Nomor Halaman tempat masing-masing dimana
lampiran terletak dalam karya ilmiah yang bersangkutan.
9. BAB I. PENDAHULUAN
Bab I skripsi tentang pendahuluan
merupakan bagian awal dari skripsi. Pendahuluan ini berisi Latar belakang
masalah dan analisis masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, keguanaan
penelitian, asumsi, hipotesis, metode penelitian secara garis besar beserta
teknik pengumpulan data dan pendekatannya, lokasi dan sampel penelitian. Secara
ringkas berikut ini dibahas satu persatu.
a. Latar Belakang
Masalah
Pembahasan dalam latar belakang masalah ini bermaksud membeberkan mengapa
masalah yang diteliti itu timbul dan penting dilihat dari segi profesi
peneliti, pengembangan ilmu dan kepentingan pembangunan. Yang perlu disajikan
dalam latar belakang masalah adalah apa yang membuat peneliti merasa gelisah
dan resah sekiranya masalah tersebut tidak diteliti. Dalam latar belakang
masalah sebaiknya diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di
lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan. Ada baiknya kalau
diutarakan kerugian-kerugian apa yang bakal diderita apabila masalah tersebut
dibiarkan tidak diteliti dan keuntungan-keuntungan apa yang kiranya bakal
diperoleh apabila masalah tersebut diteliti.
Disamping itu, perlu pula diuraikan
secara jelas tentang kedudukan masalah yang hendak diteliti itu di dalam
wilayah bidang studi yang ditekuni oleh peneliti itu. Untuk mampu merumuskan
latar belakang masalah secara runtut, jelas, dan tajam, maka mahasiswa dituntut
untuk mampu membaca dan melaksanakan gejala-gejala yang muncul dalam dunia
pendidikan. Untuk itu mahasiswa dituntut memiliki pengetahuan yang luas dan
terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang terkait
dengan permasalahan dalam skripsi yang akan ditulis.
b. Rumusan
Masalah
Merumuskan masalah merupakan
pekerjaan yang sukar bagi setiap peneliti. Hal yang dapat menolong mahasiswa
keluar dari kesulitan merumuskan judul dan masalah adalah pengetahuan yang luas
dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian para pakar
terdahulu dalam bidang-bidang yang terkait dengan masalah yang akan
diteliti.Dalam rumusan dan analisis masalah sekaligus juga diidentifikasi
variabel-variabel yang diteliti, dan kaitan antara satu variabel dengan
variabel lainnya. Definisi operasional yang dirumuskan untuk setiap variabel
harus sampai melahirkan indikator-indikator
dari setiap variabel yang diteliti yang kemudian akan dijabarkan dalam
instrumen penelitian.
c. Tujuan
Penelitian
Rumusan tujuan penelitian ini
menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Oleh
sebab itu rumusan tujuan ini harus konsisten dengan rumusan masalah dan
mencerminkan pula proses penelitiannya. Rumusan tujuan penelitian tidak boleh
sama dengan rumusan maksud penulisan skripsi yang ditulis pada halaman Sampul
Luar dan halaman Sampul Dalam.
Tujuan penelitian terdiri atas tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan secara singkat dalam satu
kalimat apa yang ingin dicapai melalui penelitian. Tujuan khusus dirumuskan dalam
bentuk butir-butir (misalnya, 1, 2, 3, dst) yang secara spesifik mengacu kepada
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
d. Asumsi
Fungsi asumsi dalam sebuah skripsi
merupakan titik pangkal penelitian dalam rangka penulisan skripsi. Asumsi dapat
berupa teori, evidensi-evidensi dan dapat pula pemikiran peneliti sendiri.
Apapun materinya, asumsi tersebut harus sudah merupakan sesuatu yang tidak
perlu dipersoalkan atau dibuktikan lagi kebenarannya, sekurang-kurangnya bagi
masalah yang akan diteliti pada masa itu. Asumsi-asumsi dirumuskan sebagai
landasan bagi hipotesis.
Asumsi ini harus dirumuskan dalam
bentuk kalimat deklaratif. Jadi bukan kalimat bertanya, kalimat menyuruh,
kalimat menyarankan atau kalimat mengharapkan.
e. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap masalah sub masalah yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari
landasan teori atau tinjauan pustaka dan masih harus diuji kebenarannya.
Melalui penelitian ilmiah, hipotesis akan dinyatakan ditolak atau diterima.
Hipotesis ini harus dibuat dalam
setiap penelitian yang bersifat analitis. Untuk penelitian yang bersifat
deskriptif, yang mendeskripsikan masalah yang diteliti, hipotesis tidak perlu
dibuat, oleh karena memang tidak pada tempatnya.
Hipotesis penelitian harus dirumuskan
dalam kalimat afirmatif. Hipotesis tidak boleh dirumuskan dalam kalimat
bertanya, kalimat menyuruh, kalimat menyarankan, dan kalimat mengharapkan.
f. Metode Penelitian
Metode penelitian yang disajikan
dalam Bab Pendahuluan bersifat garis besar, sedangkan rinciannya dikemukakan
pada Bab III. Ke dalam metode penelitian ini dimasukkan teknik atau
teknik-teknik pengumpulan data. Dalam hal ini, dapat disebut metode penelitian
historis, deskriptif, inferensial, eksperimental, atau tindakan kelas. Sedangkan dalam hal
teknik pengumpulan data dapat disebut teknik angket, wawancara, observasi
partisipatif, observasi non-partisipatif, atau tes. Jika dipandang perlu dapat
pula dimasukkan pendekatan sosiologis, pendekatan edukatif, dan sebagainya. Ke
dalam bab ini juga dimasukkan proses pengembangan instrumen penelitian, bila
ada instrumen yang secara khusus digunakan untuk mengumpulkan data.
g. Lokasi dan
Sampel Penelitian
Di samping menyebut lokasi dan sampel
penelitian, pada bagian ini juga harus disebutkan alasan mengapa penelitian itu
dilakukan di tempat itu dan dengan subyek penelitian itu. Alasan ini akan menjadi kuat apabila
dikaitkan dengan rumusan masalah, latar belakang masalah, dan tujuan
penelitian, dan teknik analisis data.
10. BAB II. KAJIAN PUSTAKA/KERANGKA TEORITIS
Kajian pustaka sangat penting dalam
suatu karya ilmiah, karena melalui kajian pustaka ditunjukkan “the state of the art” atau patokan dari
teori yang sedang dikaji dan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu
yang diteliti. Fungsi lain dari kajian pustaka adalah sebagai landasan teoritik
dalam analisis temuan. Kajian pustaka harus memuat hal-hal berikut ini:
a.
apakah teori-teori utama dan
teori-teori turunannya dalam bidang yang dikaji,
b.
apa yang telah dilakukan oleh orang lain atau peneliti
lain dalam bidang yang diteliti, bagaimana mereka melakukannya (prosedur,
subyek), dan temuannya.
c.
Posisi teoritik peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.
Dalam melaporkan hasil kajiannya,
peneliti membandingkan, mengontraskan, meletakkan tempat kedudukan
masing-masing dalam masalah yang sedang diteliti, dan pada akhirnya menyatakan
posisi/pendirian peneliti disertai alasan-alasannya. Telaah teoritis dimaksudkan
untuk menampilkan “mengapa dan bagaimana” teori dan hasil penelitian para pakar
terdahulu itu dipergunakan oleh peneliti dalam penelitiannya, termasuk di
dalamnya merumuskan asumsi-asumsi penelitiannya.
Dalam prakteknya, judul Bab II
disesuaikan dengan masalahnya, tetapi dapat juga diberi judul KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN
TEORITIK, atau KAJIAN TEORITIK karena isinya telah tergambar dalam judul
penelitian. Bila dikehendaki, kajian pustaka dapat dituangkan dalam 2 (dua)
bab, masing-masing mengemukakan tentang teori-teori dan hasil-hasil penelitian
terdahulu yang relevan, dan bab lainnya menjelaskan secara rinci teori yang
digunakan dalam penelitian ini.
11. BAB III. METODE
PENELITIAN
Bab ini merupakan penjabaran lebih
rinci tentang metode penelitian yang secara garis besar telah disinggung pada
Bab I. Pembatasan istilah yang ada pada judul dan variabel yang diteliti dalam
penelitian juga dijelaskan dalam Bab ini. Semua prosedur dan tahap-tahap
penelitian mulai persiapan
hingga penelitian berakhir dijelaskan dalam Bab ini. Disamping itu, dilaporkan
juga tentang instrumen yang digunakan beserta proses pengembangan dan uji
validitas dan reliabilitasnya. Sangat penting untuk dijelaskan mengapa sesuatu
teknik atau prosedur/metode dipilih oleh peneliti.
12. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada dasarnya bab ini memuat dua hal
utama yaitu pengolahan/analisis data untuk menghasilkan temuan dan
pembahasan/analisis temuan. Pengolahan data menjadi temuan dapat dilakukan
menurut prosedur penelitian kuantitatif tetapi dapat juga dilakukan menurut
prosedur penelitian kualitatif. Uji hipotesis dilakukan sebagai bagian dari
analisis data. Prosedur pengolahan data mana yang dipilih harus sesuai dengan
desain penelitian yang dinyatakan dalam Bab III.
Bagian pembahasan/analisis temuan
mendiskusikan temuan tersebut dengan menggunakan dasar teoritik yang telah
dibahas dalam Bab II. Pembahasan ini akan
memperlihatkan konsekuensi temuan terhadap teori jika hipotesis nol ditolak
atau diterima jika penelitian tersebut bersifat kuantitatif. Dalam penelitian
kualitatif hal yang sama terjadi walaupun bukan dalam terminologi penolakan
atau penerimaan hipotesis tetapi akan merupakan bahasan yang sangat kaya
terkait dengan teori yang digunakan dalam Bab II.
13. BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Dalam bab ini disajikan
penafsiran/pemaknaan peneliti berupa kesimpulan terhadap semua hasil penelitian
yang telah diperolehnya. Dalam menuliskan kesimpulan dapat ditempuh salah satu
dari dua cara berikut: (a) dengan cara butir demi butir, atau (b) dengan cara
esei padat. Untuk karya tulis ilmiah seperti skripsi, kesimpulan dengan cara
esei padat lebih baik dari pada dengan cara butir demi butir.
Implikasi atau rekomendasi yang
ditulis setelah kesimpulan dapat ditunjukkan kepada para pembuat kebijakan,
kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan dan kepada peneliti berikutnya
yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.
14. DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka memuat semua sumber
tertulis (buku, artikel jurnal, dokumen resmi, atau sumber-sumber lain dari
internet) atau terletak (misalnya CD, video, film, atau kaset) yang pernah
dikutip dan digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Semua sumber tertulis
atau tercetak yang tercantum dalam uraian
harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Dipihak lain, sumber-sumber yang tidak
pernah dipergunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah tersebut atau tidak
dikutip, tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka, walaupun pernah dibaca
oleh peneliti.
Cara menulis daftar pustaka berurutan
secara alfabetis tanpa nomor urut.
Sumber tertulis/tercetak yang memakan tempat lebih dari satu baris,
ditulis dengan jarak antar baris
satu spasi; sedangkan jarak antara sumber-sumber tertulis yang saling berurutan
adalah dua spasi. Cara menulis Daftar Pustaka secara khusus dijelaskan pada
bagian Teknik Penulisan.
15. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran-lampiran berisi semua
dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan hasil-hasilnya menjadi
satu karya tulis ilmiah. Setiap lampiran diberi nomor urut
sesuai dengan urutan
penggunaannya. Disamping diberi nomor urut,
Lampiran ini juga diberi Judul Lampiran. Nomor urut lampiran akan memudahkan pembaca untuk
mengaitkannya dengan Bab terkait. Apabila nomor urut
lampiran tersebut terdiri atas dua angka Arab dengan diselang satu tanda
penghubung dimana angka depan menyatakan nomor urut
bab yang bersangkutan dan angka belakang menyatakan nomor urut lampiran. Misalnya, Lampiran 1.2 artinya
Lampiran 2 dari Bab I.
16. RIWAYAT HIDUP
Riwayat hidup dibuat secara padat dan
hanya menyampaikan hal-hal yang relevan dengan kegiatan ilmiah, tidak semua
informasi tentang yang bersangkutan. Cakupannya adalah: nama lengkap, tempat
dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan dan jabatan (bila
telah bekerja), prestasi-prestasi yang pernah dicapai, dan karya
ilmiah/publikasi yang telah dihasilkan atau diterbitkan. Riwayat hidup dapat
dibuat dengan gaya butir perbutir dan dapat
dibuat dengan gaya
esei padat. Dalam skripsi, gaya yang kedua lebih
tepat daripada gaya
yang pertama.
TEKNIK PENULISAN
A. Teknik Pengetikan
Skripsi ditulis dengan menggunakan
kertas HVS 70-80 gram ukuran
A4 atau kuarto. Pengetikan skripsi perlu mengikuti aturan-aturan berikut ini:
- Diketik dengan menggunakan computer, huruf jenis Times New Roman ukuran 12, dicetak dalam quality letter.
- Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya pada isi Bab adalah dua spasi. Jarak pengetikan dua spasi ini berlaku pula bagi jarak penulisan pada Daftar Isi.
- Batas tepi kiri, tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah masing-masing adalah kurang lebih 4 cm, 4 cm, 3 cm, dan 3 cm. Bila menggunakan MS Windows atau Word Perfect, margin kiri dan kanan masing-masing 1,20, margin atas 1,2 dan margin bawah 1,0.
- Pengetikan paragraph baru dimulai dengan awal kalimat yang menjorok masuk ke dalam dengan lima pukulan tik dari tepi kiri atau lima huruf (1 tab) bila dengan computer.
- Penulisan judul Bab dan sub-bab menggunakan HURUF KAPITAL SEMUA, tanpa garis bawah dan tanpa titik. Nomor Bab menggunakan angka Rowawi. Setiap awal dari judul sub-bab harus ditulis dengan HURUF KAPITAL, kecuali kata sambung. Nomor urut bagi judul paragraf menggunakan angka Arab atau abjad.
- Cara penomoran dapat menggunakan salah satu cara dari kedua cara berikut ini.
Cara pertama : I., A., 1., a., 1), a), (1), (a)
Cara kedua : I., 1., 1.1, 1.1.1, dst.
Dalam suatu skripsi, cara
penomoran ini harus digunakan secara konsisten, jadi tidak boleh
dicampuradukkan. Kedua cara tersebut mengandung kelemahan. Kelemahan dalam cara
pertama ialah memungkinkan terjadinya nomor yang sama dalam Bab yang sama. Sedangkan kelemahan cara kedua akan mengambil ruang yang
banyak sehingga memungkinkan sempitnya tempat untuk menulis uraian.
- Perpindahan dari satu butir ke butir yang berikutnya tidak harus menjorok, melainkan dapat diketik lurus/simetris agar tidak mengambil terlalu banyak tempat dan demi keindahan format.
- Penggunaan nomor urut sebagaimana disebutkan pada butir 6 di atas sebaiknya dibatasi dan jangan berlebihan, karena pada prinsipnya karya tulis ilmiah lebih banyak menggunakan uraian bukan pointers.
- Judul tabel ditulis di sebelah atas tabel, sedangkan judul untuk bagan, diagram, atau gambar, ditulis di sebelah bawah.
B. Sampul Luar
Sampul luar skripsi berisi: (1) judul
(dicetak dengan HURUF KAPITAL SEMUA dan tidak boleh menggunakan singkatan; jika
ada sub-judul, maka yang ditulis dengan huruf besar hanya huruf awal dari
setiap kata, (2) maksud penulisan skripsi, (3) logo Universitas, (4) nama
penulis, (5) nomor induk,
(6) nama Fakultas dan Universitas, dan tahun penulisan.
Rumusan maksud penulisan Skripsi ditulis:
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
C. Sampul Dalam
Isi sampul dalam sama persis dengan apa yang ditulis
dalam sampul luar.
D. Halaman Pernyataan
Halaman ini disediakan untuk pernyataan keaslian
skripsi.
Pernyataan untuk skripsi adalah sebagai berikut:
“Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah sepenuhnya
karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari
karya orang
lain”.
Tempat,
tanggal, tahun
Yang membuat pernyataan,
ttd
(Penulis skripsi)
E. Halaman Persetujuan
Halaman ini disediakan khusus untuk
tanda tangan persetujuan dari para pembimbing, dan Ketua Program Studi sebagai tanda
mengetahui atas skripsi yang bersangkutan.
Nama pembimbing ditulis lengkap dengan gelar akademiknya dengan menggunakan huruf
kecil kecuali untuk huruf pertama. Misalnya, Drs. Sony Irianto, M.Pd., Drs.
Karma Iswasta Eka, M.Si., dst.
F. Cara Menulis Kutipan dan Sumber Kutipan
Beberapa aturan yang perlu diketahui
dalam penulisan kutipan dan sumber kutipan didasarkan kepada sistem Harvard
sebagai berikut:
- Kutipan ditulis dengan menggunakan “dua tanda petik” jika kutipan ini merupakan kutipan pertama atau dikutip dari penulisnya. Jika kutipan ini diambil dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan ‘satu tanda petik’.
- Jika kalimat yang dikutip terdiri atas tiga baris atau kurang, kutipan ditulis ditulis dengan menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) dan penulisannya digabung ke dalam paragraph yang ditulis oleh pengutip dan diketik dengan jarak dua spasi.
Contoh:
Salah satu dimensi kehidupan efektif-emosional ialah
kemampuan memberi dan menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuh
romantik atau memberikan perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam
arti “ ….a relationship that nourishes us as we give, and alter ego to grow in
mutual harmony”(Cole,
1993:832).
- Jika kalimat yang dikutip terdiri atas empat baris atau lebih, maka kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama diketik mulai pada pukulan ke enam dan baris kedua diketik mulai pukulan keempat.
Contoh:
Lindgren (1976: 225) memandang faktor kepribadian
sebagai ego strength yang mempengaruhi keberhasilan seseorang, sebagaimana
dikemukakannya bahwa:
Ego strength is a general “omnibus” type of factor that positively
related to success of all kinds, in the
classroom, as well as elsewhere. Other personality factors are specific in
terms of the kind of school performance to which they are related.
- Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu diganti dengan tiga buah titik. Contoh penulisan tampak pada butir kedua di atas.
- Penulis sumber kutipan ada beberapa kemungkinan seperti berikut:
a.
Jika sumber kutipan mendahului
kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis yang diikuti dengan tahun
penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip yang keduanya diletakkan di dalam
kurung.
Contoh:
Sebagaimana dikemukakan oleh Sternberg (1984: 41) bahwa
“In Piaget’s theory, children’s intellectual functioning is represented in
terms of symbolic logic”.
b.
Jika sumber kutipan ditulis
setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip semuanya
diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
“The personality pattern in wardly determined by and
closely associated with the maturation of the physical and mental
characteristics which constitute the individual’s
hereditary endowment” (Hurlock, 1979:19).
c.
Jika sumber kutipan merujuk
sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap
sumber kutipan yang digunakan pengutip tetapi dengan menyebut siapa yang
mengemukakan pendapat tersebut.
Contoh:
Mengutip pendapat Chomsky dari buku yang ditulis Yelon
dan Weinstein:
Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62) mengemukakan
bahwa “ … children are born with innate understanding of the structure of
language”.
d.
Jika penulis terdiri atas dua
orang, maka nama keluarga kedua penulis tersebut harus disebutkan. Misalnya, Sharp
dan Green (1996: 1). Kalau penulisnya lebih dari dua orang maka yang disebutkan
nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh et al. Misalnya, Mc
Clelland et al. (1960: 35).
Perhatikan titik setelah al. Sebagai
singkatan dari ally dan kedua kata itu ditulis dengan huruf miring.
e.
Jika masalah yang diikuti
dibahas oleh beberapa orang
dalam sumber yang berbeda maka cara penulisan sumber kutipan itu adalah seperti
berikut:
Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami
kesulitan belajar (Dunkey, 1972; Miggs, 1976; Parmenter, 1976) menunjukkan
bahwa (tulis intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber tersebut).
f.
Jika sumber kutipan itu adalah
beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang sama maka cara
penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada tahun
penerbitan.
Contoh: (Bray, 1998a, 1998b).
g.
Jika sumber kutipan itu tanpa
nama, maka penulisannya adalah: (Tn. 1972: 18).
h.
Jika yang diutarakan
pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada kutipan langsung, cukup
dengan menyebut sumbernya.
Catatan:
(1)
Model kutipan ini tidak
mengenal adanya catatan kaki untuk sumber dengan berbagai istilah seperti
ibid., op.cit., loc.cit. vide dan seterusnya. Catatan kaki diperbolehkan untuk
memberi penjelasan tambahan terhadap suatu istilah yang ada pada teks tetapi
tidak mungkin ditulis pada teks karena akan mengganggu alur uraian.
(2)
Nama
penulis dalam kutipan adalah nama belakang atau nama keluarga dan ditulis sama
dengan daftar pustaka.
G. Cara Menulis Angka
Cara menulis angka dalam suatu kalimat adalah sebagai
berikut:
- Ditulis dengan kata-kata apabila angka tersebut kurang dari 10.
Contoh:
Dalam dua minggu ini ia bekerja keras untuk
menyelesaikan tugas akhirnya.
- Ditulis dengan angka Arab apabila angka tersebut 10 atau lebih.
Contoh:
Dari 20 kandidat untuk
jabatan Ketua organisasi tersebut lima
dinyatakan berhak mengikuti pemilihan tingkat akhir.
- Untuk simbol kimia, matematika, statistika dst. penulisan dilakukan sesuai dengan kelaziman dalam bidang yang bersangkutan.
H. Cara Menulis Singkatan
Penulisan singkatan mengikuti aturan sebagai berikut:
- Untuk penulisan pertama kali suatu nama harus ditulis lengkap dan kemudian diikuti dengan singkatan resminya dalam kurung.
Contoh:
Dalam laporan tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
disebutkan bahwa …..
- Untuk penulisan berikutnya singkatan resmi yang ada dalam kurung digunakan tanpa perlu menuliskan kepanjangannya.
Contoh:
Dalam laporan PBB tersebut dinyatakan pula bahwa …….
- Singkatan yang tidak resmi tidak boleh digunakan.
I. Cara Menulis Daftar
Pustaka
Komponen-komponen yang harus
dicantumkan dalam daftar pustaka ini adalah sebagai berikut:
- Disusun secara alfabetis. Jika huruf awal sama maka huruf kedua dari nama penulis itu menjadi dasar urutan, demikian seterusnya.
- Nama penulis, dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang, kemudian nama depan (disingkat). Hal ini berlaku untuk semua nama, baik nama asing maupun nama Indonesia. Cara penulisan inilah yang berlaku secara internasional tanpa mengenal kebangsaan dan tradisi. Tata tulis ilmiah tidak mengenal prinsip nama apakah yang lebih dikenal di masyarakat, melainkan apakah nama belakangnya, tanpa memperhitungkan apakah nama itu merupakan nama keluarga atau bukan.
Misalnya:
Abdul Hamid ditulis Hamid, A.
Tuti Herawati-Mulyono ditulis Herawati-Mulyono, T.
Bonar Situmorang ditulis Situmorang, B.
John Burns ditulis Burns, J.
- Tahun penerbitan, judul sumber tertulis yang bersangkutan dengan digarisbawahi atau dicetak miring, kota tempat penerbit berada, dan nama penerbit.
- Baris pertama diketik mulai pukulan pertama dan baris kedua dan seterusnya diketik mulai pukulan kelima atau satu tab dalam komputer. Jarak antara baris satu dengan berikutnya ada satu spasi, sedangkan jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya adalah dua spasi.
Contoh:
Boediono. (1998). Dampak
Krisis Ekonomi terhadap Pendidikan. Jakarta:
Pusat Penelitian Sains dan Teknologi UI.
Kartodirdjo, S. (1987). Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Clark, D., et al. (1998). Financing
of Education in Indonesia.
Manila: Asian
Development Bank.
Darling-Hammond, L. (1997). The Right to Learn. San
Francisco: Jossey-Bass.
J. Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Jenis Sumber yang
Digunakan
1. Kalau sumbernya Jurnal
Penulisan jurnal sebagai Daftar
Pustaka mengikuti urutan:
nama belakang penulis, nama depan penulis (disingkat), tahun penerbitan (dalam
tanda kurung), dulu artikel (ditulis di antara tanda petik), judul jurnal
dengan huruf miring/digarisbawahi dan ditulis penuh, nomor volume dengan angka
Arab dan digarisbawahi tanpa didahului dengan singkatan “vol”, nomor penerbitan
(jika ada) dengan angka Arab dan ditulis di antara tanda kurung, nomor halaman
dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor halaman terakhir tanpa didahului
singkatan “pp” atau “h”.
Contoh:
Barrett-Lennard, G.T. (1983). “The Empathy Cycle:
Refinement of A Nuclear Concept”. Journal
of Conseling Psychology. 28, (2), 91-100.
2. Kalau sumbernya buku
Kalau sumber tertulisnya berupa buku maka
urutan-urutan penulisannya adalah: nama belakang
penulis, nama depan (dapat disingkat), tahun penerbitan, judul buku
digarisbawahi atau dicetak miring, edisi, kota
asal, penerbit. Daftar Pustaka berupa buku ditulis dengan memperhatikan
keragaman berikut:
a.
Jika buku ditulis oleh seorang
saja:
Poole, M.E. (1976). Social Class and
Language Utilization at the Tertiary Level. Brisbane:
University of Queensland.
b. Jika buku ditulis oleh dua atau tiga orang, maka semua nama ditulis.
Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Study of Teaching. New York: Holt
Rinehart and Winston.
Lyon, B., Rowen, H.H. and Homerow, T.S. (1969). A History of the Western World. Chicago: Rand McNally.
c. Jika buku ditulis oleh lebih dari
tiga orang,
digunakan et al. (dicetak miring atau digarisbawahi):
Ghiseli, E. et al. (1981). Measurement Theory for The Behavional Sciences. San Francisco: W.H. Freeman and Co.
d. Jika penulis sebagai penyunting:
Philip, H.W.S.
dan Simpson, G.I. (Eds) (1976). Australia in the World of Education Today and
Tomorrow. Canberra: Australia National Commission.
e. Jika sumber itu merupakan karya
tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan banyak orang:
Pujianto. (1984). “Etika Sosial dalam Sistem Nilai
Bangsa Indonesia”,
dalam Dialog Manusia, Falsafah, Budaya,
dan Pembangunan. Malang:YP2LPM
f. Jika buku itu berupa edisi:
Gabriel, J. (1970). Children Growing Up: Development of Children’ Personality (third
ed.). London: University of London
Press.
3. Kalau sumbernya di luar jurnal dan buku
a. Berupa skripsi, tesis, atau disertasi
Soelaeman, M.I. (1985). Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis terhadap Situasi Kehidupan dan
Pendidikan Dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor pada FPS IKIP
Bandung: tidak diterbitkan.
b. Berupa publikasi Departemen
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Petunjuk Pelaksanaan Beasiswa dan Dana
Bantuan Operasional. Jakarta:
Depdikbud.
c. Berupa dokumen
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. (1983). Laporan Penilaian Proyek Pengembangan
Pendidikan Guru. Jakarta:
Depdikbud.
d. Berupa makalah:
Kartadinata, S. (1989). “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia: Kajian Psikologis”.
Makalah pada Konvensi 7 IPBI, Denpasar.
e. Berupa surat
kabar
Sanusi, A.
(1986). “Menyimak Mutu Pendidikan dengan
Konsep Takwa dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitatif”.
Pikiran Rakyat (8 September 1986).
4. Kalau
sumbernya dari Internet
a. Bila karya perorangan
Cara penulisannya ialah:
Pengarang/penyunting. (Tahun). Judul (edisi), [jenis
medium]. Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. [Online]. Tersedia: http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-Yearbook/1998/thomson.html
[30 Maret 2000]
b. Bila bagian dari karya kolektif
Cara penulisannya:
Pengarang/penyunting. (Tahun). Dalam Sumber (edisi),
[Jenis media]. Penerbit. Tersedia: alamat di internet [tanggal diakses]
Contoh:
Daniel, R.T. (1995). The history of Western Music In Britanica online: Macropedia
[Online]. Tersedia: http://www.eb.com:
180/cgi-bin/g:DocF=macro/5004/45/0.html [28 Maret 2000]
c. Bila artikel dalam jurnal
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis media], volume
(terbitan), halaman. Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook
Provision System in Indonesia: Some Recent
Initiatives. Dalam Educational Policy Analysis Archives [Online], Vol 7 (7), 12
halaman. Tersedia: http://epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html[17
Maret 2000]
d. Bila artikel dalam majalah
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah
[Jenis media], volume, jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal
diakses]
Contoh:
Goodstein, C. (1991, September). Healers from the
deep. American
Health [CD-ROM], 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/ Article
08A[13 Juni 1995]
e. Bila artikel di surat
kabar
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat
Kabar [Jenis media], jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal
diakses]
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh.
Pikiran Rakyat [Online], halaman 8. Tersedia: http://www.[pikiran-rakyat.com.]
[9 Maret 2000]
f. Bila pesan dari E-mail
Cara penulisannya:
Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal,
bulan). Judul pesan. E-mail kepada penerima [alamat e-mail penerima]
Contoh:
Mustafa, Bachrudin (Mustafa@indo.net.id). (2000, 25 April). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada
Dedi Supriadi (Supriadi@indo.net.id)
CONTOH-CONTOH PENULISAN
Sampul Luar dan Sampul Dalam
UPAYA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BINANGUN
MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
![]() |
SKRIPSI
Diajukan
untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
:
HERU
TRI WIBOWO
0701100003
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2010
Lembaran
Persetujuan Skripsi
LEMBAR
PERSETUJUAN
SKRIPSI
UPAYA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BINANGUN
MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
HERU
TRI WIBOWO
0701100003
Diperiksa dan disetujui oleh
Pembimbing I
Drs. Sony Irianto, M. Pd.
NIK. 2160135
|
|
Pembimbing
II
Drs. Karma Iswasta Eka, M.Si.
NIK. 2160057
|
Halaman Pernyataan Skripsi
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul …………………………………………ini
sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan
plagiat dari karya orang
lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam
karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya
ini.
Tempat, tanggal, tahun
Yang membuat pernyataan,
ttd
(Penulis
Skripsi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar