Selasa, 30 September 2014
Hebatnya Rayap
Subhanallah, rayap yang berputar seperti sedang haji. jarang sekali kita menemukan hal yang demikian. diambil saat sedang membersihkan pot bunga dan dibawah terdapat kerumunan rayap yang sedang memutari daerah kosong. entah hal biasa atau jarang terlihat, namun bagi saya ini merupakan hal yang luar biasa. kerumunan rayap yang berputar belawanan arah jarum jam. kapan kita bisa melakukan hal demikian di masjidil Harram, padahal sudah mencukupi segala keperluan yang mewah. mari kita lebih perhatian terhadap alam sekitar kita, yang sejatinya banyak ilmu dan banyak pelajaran yang dapat di ambil dari semua yang kita lihat. Terimakasih.
Jumat, 14 Februari 2014
Makalah Kewirausahaan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah
suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya,
tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis.
Para wirausahawan di Indonesia
semakin mengembangkan inovasi-inovasi dari perusahaannya agar mampu bersaing di
dunia ekspor global. Para wirausahawan juga banyak yang menciptakan
produk-produk baru yang kreatif. Dalam berwirausaha, seorang wirausaha juga
harus memiliki strategi- strategi yang jitu karena keuntungan dan kerugian
sebagai faktor keberhasilan dalam berwirausaha.
Seorang wirausaha
di tuntut berprestasi tinggi, maka perlu bekerja sama dengan para professional
dan bermitra kepada para ahli trutama dalam memecahkan masalah yang
menantang.dalam setiap langkah harus memikirkan
pandangan jangka panjang bisnisnya, dan menentukan visi dan misi
bisnisnya sendiri. Seorang wirausaha yang berhasil harus berani mengambil
resiko, memiliki rasa percaya diri yang tinggi menghidari ikatan emosi,
memiliki tingkat cadangan energi yang tinggi.
Di dalam makalah ini, kami akan
menjelaskan tentang inti dan hakekat wirausaha, kewirausahaan dilihan dari
berbagai sudut pandang, ciri- ciri umum kewirausahaan, dan juga faktor-faktor
penyebab keberhasilan dan kegagalan berwirausaha.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah inti dan hakikat dari kerirausahaan?
2.
Bagaimanakah makna kewirausahaan dilihat dari sudut
pandang dan konteks?
3.
Apakah ciri – ciri yang harus dimiliki seorang
wirausaha?
4.
Apakah faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan
berwirausaha?
C. Tujuan
1.
Mengetahui inti dan hakekat dari kewirausahaan
2.
Mengetahui pandangan kewirausahaan dari berbagai sudut
pandang
3.
Mengetahui ciri – ciri umum kewirausahaan
4.
Mengetahui faktor penyebab keuntungan dan kerugian
dalam berwirausaha
D. Manfaat
1.
Untuk memberitahukan kepada para wirausahawan muda
agar mengetahui cara – cara dalam berwirausaha.
2.
Untuk memotivasi mahasiswa agar dapat mengembangkan
wirausaha sejak dini dengan mengetahui makna dan syarat dalam berwirausaha.
3.
Untuk memotivasi para generasi muda agar meningkatkan
kreatifitas dan inovasi dalam berwirausaha agar dapat meningkatkan pendapatan
dalam negeri.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Inti dan Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan (entrepreneurship)
merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber
daya untuk mencari peluang menuju sukses. Banyak orang, baik itu pengusaha atau
bukan pengusaha meraih kesuksesan karena memiliki kemampuan berpikir kreatif
dan inovatif. Proses kreatif dan inovatif tersebut biasanya diawali dengan
munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda dari sebelumnya. Sementara itu, dalam organisasi perusahaan, proses
kreatif dan inovatif dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan
untuk meraih pangsa pasar. Baik ide, pemikiran, maupun tindakan kreatif adalah upaya
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda
merupakan nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk
dijadikan peluang. Dengan demikian, yang dimaksud dengan kewirausahaan adalah
suatu kemampuan dalam rangka untuk menciptakan nilai tambah di pasar melalui
suatu proses pengelolaan dengan cara-cara baru dan berbeda, seperti:
1. pengembangan
teknologi
2. penemuan
pengetahuan ilmiah
3. perbaikan
produk barang dan jasa yang ada
4. menemukan
cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan sumber daya
yang lebih efisien.
B. Kewirausahaan Dilihat dari Berbagai
Sudut Pandang dan Konteks
1. Pandangan
ahli ekonomi
Menurut ahli
ekonomi, wirausaha adalah orang yang mengombinasikan faktor-faktor produksi
seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk
meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. Wirausaha juga merupakan
orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi, dan perbaikan produksi
lainnya. Dengan demikian, wirausaha merupakan seseorang atau sekelompok orang
yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal,
dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang dan jasa.
2. Pandangan
ahli manajemen
Wirausaha adalah
seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber
daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan
produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru. Wirausaha merupakan
seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur internal yang meliputi motivasi,
visi, komunikasi, optimisme, dorongan, semangat. Dan kemampuan memanfaatkan
peluang usaha.
3. Pandangan
pelaku bisnis
Dalam konteks
bisnis, menurut Sri Edi Swasono (Suryana, 2006: 16), wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua
pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah
pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang mempunyai visi ke
depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.
4. Pandangan
psikolog
Wirausaha adalah
orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu
tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar
kekuasaan orang lain.
5. Pandangan
pemodal
Wirausaha adalah
orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru
untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan
kerja yang disenangi masyarakat.
C. Ciri-Ciri Umum Kewirausahaan
1. Memiliki
motif berprestasi tinggi
Seorang
wirausaha selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukannya merupakan usaha optimal
untuk menghasilkan nilai maksimal. Artinya adalah seorang wirausaha melakukan
sesuatu hal yang tidak asal-asalan, walaupun hal itu dapat dilakukan oleh orang
lain.
Dorongan untuk selalu berprestasi tinggi
harus ada dalam diri seorang wirausaha, karena dapat membentuk mental yang ada
pada diri mereka untuk selalu lebih unggul dan mengerjakan sesuatu melebihi
standar yang ada. Contoh indikator memiliki motif berprestasi tinggi dalam
kehidupan sehari-hari dapat tercermin pada :
a. Mahasiswa
yang tekun belajar untuk mendapatkan IPK tertinggi.
b. Tenaga
penjual yang bekerja keras dengan menetapkan berbagai strategi agar jumlah
penjualannya melebihi penjual rekan sekerja lainnya.
c. Pengusaha
yang selalu menang dalam persaingan karena kreatif menciptakan produk baru yang
berbeda dari waktu ke waktu.
2. Memiliki
perspektif ke depan
Sukses adalah
sebuah perjalanan, bukan tujuan. Setiap saat mencapai target, sasaaran, atau
impian, maka segeralah membuat impian-impian baru yang memicu serta memberi
semangat dan antusiasme kepada kita untuk mencapainya.
Arah pandangan
seorang wirausaha juga harus berorientasi ke masa depan. Perspektif seorang
wirausaha akan dapat membuktikan apakah ia berhasil atau tidak. Indikatornya
dapat dilihat dari contoh berikut:
a. Sony
Sugema, tokoh wirausaha yang sukses melalui lembaga bimbingan belajar, mampu
menangkap berbagai peluang di masa depan dengan menerapkan motto “ The Fastest
Solution “ yang sebelumnya tidak langsung dipercaya, ternyata setelah dicoba
menjadi populer di mana -mana.
b. Akio
Morita, pendiri dan pemilik Sony Corp. menciptakan “walkman” dari hasil
perspektifnya terhadap masa depan, yaitu impiannya untuk menciptakan sebuah
tape recorder yang dilengkapi dengan headphones dan berbentuk kecil sehingga
mudah dibawa ke mana saja.
c. Bill
Gates adalah salah satu orang pertama yang mempunyai konsep tentang masa depan
komputer yang akan ada di mana-mana baik di rumah ataupun di kantor, dan bahwa
suatu hari buku dan kertas tidak akan lagi digunakan.
3. Memiliki
kreativitas tinggi
Seorang
wirausaha umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih. Hal-hal yang
belum terpikirkan oleh orang lain sudah terpikirkan olehnya dan wirausaha mampu
membuat hasil inovasinya tersebut menjadi “permintaan”, contohnya :
a. Pengemasan
air minum steril ke dalam botol sehingga air bisa di minum langsung tanpa di
masak.
b. Beberapa
tahun silam, dalam Ripley’s Believe It or
Not muncul pernyataan :
1) Selembar
lempengan baja harganya 5 dolar
2) Jika
baja ini dibuat sepatu kuda, harganya meningkat menjadi 10 dolar
3) Jika
baja ini dibuat jarum jahit, harganya meningkat menjadi 3285 dolar
4) Dan
jika dibuat arloji, nilainya akan meningkat menjadi 250.000 dolar.
Perbedaan harga 5 dolar dan 250.000
dolar terletak pada kreativitas. Jadi, kreativitas berarti hadirnya suatu
gagasan baru. Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif
(Carol Kinsey Coman. 1991: 2).
4. Memiliki
sifat inovasi tinggi
Seorang
wirausaha harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi untuk mengembangkan
bisnisnya. Impian harus ditunjang oleh inovasi yang tiada henti sehingga
bangunan hidup dan bisnis menjadi kukuh dalam situasi apapun. Inovasi adalah
kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan
memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki. Contoh perilaku
inovasi tinggi di antaranya adalah stasiun televisi berlomba-lomba menciptakan
program acara baru untuk menarik penonton guna mendapat dukungan dari para
sponsor.
5. Memiliki
komitmen terhadap pekerjaan
Menurut Sony
Sugema, terdapat tiga hal yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yang
sukses, yaitu mimpi, kerja keras dan ilmu.
Ilmu disertai
kerja keras namun tanpa impian bagaikan perahu yang berlayar tanpa tujuan.
Impian disertai ilmu namun tanpa kerja kerasseperti seorang pertapa. Impian
disertai kerja keras, tanpa ilmu, ibarat berlayar tanpa nahkoda, tidak jelas ke
mana arah yang akan dituju. Sering kali orang berhenti diantara dua hal, yaitu
sukses dan kegagalan. Seorang wirausaha harus menancapkan komitmen yang kuat
terhadap pekerjaannya.
6. Memiliki
tanggung jawab
Ide dan perilaku
seorang wirausaha tidak terlepas dari tanggung jawab. Oleh karena itu komitmen
sangat diperlukan dalam pekerjaan sehingga mampu melahirkan tanggung jawab.
Indikator orang yang bertanggung jawab adalah berdisiplin, penuh komitmen,
bersungguh- sungguh, jujur, berdedikasi tinggi, dan konsisten.
7. Memiliki
Kemandirian atau Ketidaktergantungan terhadap Orang Lain
Orang yang
mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan orang lain namun justru
mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya.
Untuk menjadi
seorang wirausaha mandiri, harus memiliki berbagai modal. Ada tiga jenis modal
utama, yaitu :
a. Sumber
daya internal calon wirausaha, misalnya kepandaian, keterampilan, kemampuan
menganalisis dan menghitung resiko, serta keberanian atau visi yang jauh ke
depan.
b. Sumber
daya eksternal, misalnya uang yang cukup untuk membiayai modal usaha dan modal
kerja, jaringan sosial serta jalur permintaan/ penawaran.
c. Faktor
X, misalnya kesempatan dan keberuntungan.
8. Memiliki
keberanian menghadapi resiko
Seorang
wirausaha harus berani menghadapi resiko. Semakin besar resiko yang dihadapi,
maka semakin besar juga kesempatan untuk meraih keuntungan. Berani mengambil
resiko yang telah diperhitungkan sebelumnya merupakan kunci awal dalam dunia
usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang
akan diambil.
9. Selalu
mencari peluang
Seorang
wirausaha mampu melihat sesuatu dalam perspektif atau dimensi yang berlainan
pada satu waktu. Semakin tinggi kemampuan seorang wirausaha dalam mengerjakan
berbagai tugas sekaligus, maka semakin besar pula kemungkinan mengolah peluang
dan kesempatan untuk maju, bertumbuh dan berkembang. Contohnya adalah Sony
Sugema membangun Q College pada saat belum ada satu lembagapun yang
menyelengarakan kursus e-commerce dan
cara membuat Web. Ternyata kursus ini merupakan peluang bisnis yang sangat
menjanjikan.
10.
Memiliki jiwa kepemimpinan
Seorang
wirausaha harus memiliki kemampuan dan semangat untuk mengembangkan orang-orang
yang disekelilingnya. Seorang pemimpin yang baik tidak diukur dari berapa
banyak pengikut atau pengawalnya, tetapi dari kualitas orang-orang yang
mengikutinya serta berapa banyak pemimpin baru disekililingnya.
Jiwa
kepemimpinan sebagai faktor penting untuk dapat memengaruhi kinerja orang lain,
memberikan sinergi yang kuat demi tercapainya suatu tujuan.
11. Memiliki
Kemampuan Manajerial
Kemampuan
manajerial seseorang dapat dilihat dari tiga kemampuan, yaitu kemampuan teknik,
kemampuan pribadi/ personal, dan kemampuan emosional. Seorang wirausaha yang
cerdas harus mampu menggunakan tenaga dan waktu orang lain untuk mencapai
impiannya.
12. Memiliki
Kemampuan Personal
Semua orang yang
berkeinginan untuk menjadi seorang wirausaha harus memperkaya diri dengan berbagai keterampilan personal. Hal ini dapat
kita lihat indikatornya dalam kehidupan sehari-hari, seperti :
a. Seorang
pemilik toko roti dan kue harus memiliki kemampuan personal membuat kue dengan
berbagai macam resep.
b. Seorang
pemilik bengkel harus memiliki keterampilan reparasi kendaraan bermotor.
c. Seorang
koreografer setidaknya harus menguasai beberapa tarian dari berbagai bidang
yang berbeda.
D. Faktor Penyebab Keberhasilan dan
Kegagalan Berwirausaha
1. Faktor
penyebab keberhasilan berwirausaha
a. Kemampuan
dan kemauan
Orang yang tidak
memiliki kemampuan tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi
tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.
Contohnya, seorang pemilik kios yang memiliki kemauan untuk berjualan kebutuhan
sehari-hari, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkannya, maka kios
yang dimilikinya tidak pernah berubah dan berkembang. Sebaliknya, seseorang
yang memiliki kemampuan, baik ilmu maupun keahlian berdagang tetapi tidak
memiliki kemauan dan malah malas, tidak akan pernah berdagang.
b.
Tekad yang kuat dan kerja keras
Orang yang tidak
memiliki tekad yang kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja
keras tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausaha
yang sukses.
c. Mengenal
peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan.
2. Faktor
Penyebab Kegagalan Berwirausaha
a. Tidak
kompeten dalam hal manajerial
Tidak kompeten
atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha meruapakan faktor
penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
b. Kurang
berpengalaman
Kurang
berpengalaman, baik dalan kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha,
mengoordinasikan, mengelola sumber daya manusia, dan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
c. Kurang
dapat mengendalikan keuangan
Agar
perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan
adalah memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan penerimaan secara
cermat. Kekeliruan dalam pemeliharaan aliran kas akan menghambat operasional
perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
d. Gagal
dalam perencanaan
Perencanaan
merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka
akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
e. Lokasi
yang kurang memadai
Lokasi
usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha.
Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi
karena kurang efisien.
f.
Kurangnya pengawasan peralatan
Pengawasan erat
kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurangnya pengawasan dapat
mengakibatkan penggunaan peralatan (fasilitas) perusahaan secara tidak efisien
dan tidak efektif.
g. Sikap
yang kurang bersungguh-sungguh dalam berusaha
Sikap
yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan
menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan terjadinya
gagal menjadi lebih besar.
h. Ketidakmampuan
dalam melakukan peraliahn/ transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang
kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan tidak akan menjadi wirausaha
yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila
berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan
adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya,
proses, dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang
dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko. Ciri-ciri umum
kewirausahaan dapat dilihat dari watak dan perilakunya yaitu memiliki motif berprestasi
tinggi, memiliki perspektif kedepan, memiliki kreativitas tinggi, memiliki
sifat inovasi tinggi, memiliki komitmen terhadap pekerjaan, memiliki tanggung
jawab, memiliki kemandirian, berani mengambil resiko, selalu mencari peluang,
berjiwa kepemimpinan, memiliki kemampuan manajerial, dan memliki kemampuan
personal. Keberhasilan berwirausaha ditentukan oleh beberapa faktor yaitu
kemampuan dan kemauan, tekad yang kuat dan kerja keras serta kesempatan dan
peluang. Sedangkan faktor kegagalan dalam berwirausaha yaitu kurang kompeten
dalam hal manajerial, kurang pengalaman, kurang dapat mengendalikan
keuangan,gagal dalam perencanaan, lokasi yang kurang strategis, kurangnya
pengawasan peralatan, sikap yang kurang bersungguh-sungguh dalam berusaha dan
ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/ transisi kewirausahaan.
B. Saran
Untuk menghadapi
berbagai tantangan global diperlukan sumber daya berkualitas yang dapat
menciptakan berbagai keunggulan, baik keunggulan komparatif maupun keunggulan
kompetitif, diantaranya melalui proses kreatif dan inovatif berwirausaha.
Sehingga sebagai seorang guru, sudah sepatutnya dapat memfasilitasi peserta
didik untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas diri.
Langganan:
Postingan (Atom)